Kamis, 10 Maret 2011

Khadafi: Kekuatan Asing Ingin Jajah Libya


“Mereka yang memperlihatkan kelemahan telah diincar."
RABU, 9 MARET 2011, 16:28 WIB
Denny Armandhanu
VIVAnews - Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, mengklaim telah menangkap beberapa warga asing yang disinyalir datang untuk mengacaukan negaranya. Dia juga memperingatkan akan ancaman penjajahan yang akan terjadi jika pemerintahan Libya jatuh. 
Pada siaran televisi Libya yang dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu, 9 Maret 2011, Khadafi mengatakan bahwa warga-warga asing yang tertangkap bertugas untuk merekrut pasukan pemberontak. Ini, ujarnya, adalah salah satu rencana asing untuk menguasai dan menjajah Libya.
“Kemarin, di mesjid yang telah dikuasai kembali oleh tentara, mereka menemukan senjata dan alkohol. Beberapa [warga asing yang tertangkap] berasal dari Afghanistan, beberapa dari Mesir, beberapa lagi dari Aljazair, mereka hanya ingin menyesatkan anak-anak kita,” ujar Khadafi tanpa menyebutkan rincian jumlah mereka yang tertangkap maupun di kota mana mereka ditangkap.
Dia mengatakan bahwa kekuatan asing ini merekrut para pemuda di kota Zentain, Az Zawiyah dan Benghazi. Ketiganya adalah kota yang kini dikuasai para pemberontak penentang pemerintahan. Dia menegaskan,  hanya pemuda yang lemahlah yang akan menjadi target penyesatan mereka.
“Mereka yang memperlihatkan kelemahan telah diincar. Kalau tidak, mengapa mereka tidak mengejarmu? Kau lihat. Ini berarti hanya orang lemah yang tidak akan bisa menjadi kuat [yang diincar],” kata Khadafi.
Pernyataannya ini dikeluarkan Khadafi setelah para pemimpin pemberontak memberikannya waktu 72 jam untuk turun dari posisinya. Ketua oposisi Dewan Nasional Libya, Mustafa Abdel Jalil, mengatakan bahwa ini lebih baik daripada dia dipaksa lengser. 
“Jika ia meninggalkan Libya secepatnya dalam waktu 72 jam, dan  menghentikan serangan, kami, warga Libya tidak akan mengejarnya atas kasus kiriminal berupa  penindasan, kelaparan penganiayaan, dan pembantaian," kata Ketua Opisisi Dewan Nasional, Mustafa Abdel Jalil, kepada Al  Jazeera, Selasa 8 Maret 2011. 

Berapa Lama Wanita Buang Waktu Belanja



Rata-rata wanita melakukan 301 kali aktivitas berbelanja setiap tahunnya
SENIN, 7 MARET 2011, 11:48 WIB
Mutia Nugraheni
VIVAnews - Wanita tampaknya memang ditakdirkan untuk jadi pembelanja sejati. Mulai sejak kecil Anda diminta orangtua untuk memilih barang belanjaan sendiri. Sebagai istri, Anda pun memiliki tugas mengatur seluruh kebutuhan belanja rumah tangga.

Kebiasaan berbelanja sendiri ini tanpa sadar membangkitkan sikap kemandirian dan melatih Anda membuat keputusan sendiri. Lalu berapa lama dari sepanjang hidupnya seorang wanita berbelanja? OnePoll.com, perusahaan riset pemasaran melakukan survei pada 2000 wanita untuk mengetahuinya.

Hasilnya, rata-rata wanita melakukan 301 kali aktivitas berbelanja setiap tahunnya. Secara detail, menghabiskan 400 jam untuk membeli pakaian, buku, makanan, dan peralatan mandi. Jika dikalikan 63 kali, diketahui para wanita menghabiskan 8,5 tahun atau 3.148 hari untuk berbelanja sepanjang hidup.

"Banyak pria berpikir wanita berbelanja hanya untuk keperluannya sendiri. Padahal mereka lebih sering berbelanja untuk keperluan keluarga dan itu merupakan kerja keras," kata juru bicara dari OnePoll, seperti dikutip dari Shine.

Untuk membuktikannya, OnePoll juga mempublikasikan durasi rinci aktivitas berbelanja wanita dalam satu tahun. Dari daftar berikut, diketahui kalau wanita paling sering berbelanja makanan untuk kebutuhan keluarga.

- Belanja busana 
30 kali, dengan total 100 jam, 48 menit

- Belanja sepatu
15 kali, dengan total 40 jam, 30 menit

- Belanja aksesori
18 kali, dengan total 29 jam, 31 menit

- Belanja makanan
84 kali dengan total 94 jam, 55 menit

- Belanja sepatu
57 kali dengan total 31 jam, 21 menit

- Belanja peralatan mandi
27 kali, dengan total 17 jam, 33 menit

- Belanja hadiah
19 kali, dengan total 36 jam, 17 menit

- Cuci mata
51 kali dengan total 48 jam, 51 menit

Cara Terbaik Latih Disiplin Anak



Praktikkan 5 cara berikut ini agar si kecil tidak tumbuh sebagai 'pemberontak'.
RABU, 9 MARET 2011, 15:14 WIB
Siswanto, Lutfi Dwi Puji Astuti
VIVAnews - Tak mudah mengajarkan disiplin pada anak. Bila pendekatannya sampai salah, alih-alih mengikuti nasihat Anda, yang terjadi mereka justru akan memberontak.

Lupakan mendidik anak dengan menonjolkan kekuasaan orang dewasa, misalnya memarahi atau memukul. Karena hal ini akan mengajari si kecil untuk melawan.

Membimbing anak adalah sesuatu yang perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sentuhan kasih sayang. Ingin tahu bagaimana mendidiknya, berikut ini caranya, dikutip dari laman Times of India.

- Jika ingin anak mengikuti kemauan Anda
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika ingin membiasakan mereka melakukan sesuatu, Anda harus memberinya contoh. Misalnya, membuang sampah di tempat yang benar, merapikan tempat tidur setelah bangun atau mengunyah makanan tanpa bersuara.

- Jika anak-anak sulit diatur di tempat umum
Bersabarlah dan mencoba memberi pandangan yang baik pada mereka. Jika mereka masih tidak memperhatikan Anda, ancam dengan hukuman. Namun, ingat untuk tidak menaikkan nada suara Anda atau memukul mereka. Sebab, aksi itu hanya akan membuat mereka tambah nakal.

- Selalu memperlakukan anak sebagai orang dewasa
Mereka juga mencari rasa hormat dan kepentingan dari orang tua. Memberikan pujian karena berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, memberi kesempatan memutuskan baju yang akan dibeli, misalnya. Hal itu akan membuat mereka merasa dihargai.

- Cobalah untuk tidak memarahi
Jika anda ingin marah, sebenarnya itu hanya menunjukkan titik lemah Anda. Anak-anak akan dengan cepat menangkap reaksi Anda, bahkan bisa meniru perbuatan itu. Akan lebih baik, Anda mengarahkan mereka untuk melakukan sesuatu hal yang lebih positif.

- Jika anak melakukan kenakalan di depan orang lain

Jangan berteriak pada mereka. Tunggu sampai Anda kembali ke rumah atau orang lain tersebut menjauh. Kemudian menjelaskan secara tegas bahwa perilaku semacam ini tidak bisa diterima. Ingatkan juga pada mereka bahwa jika mengulangi perilaku ini, Anda akan memberikan hukuman.