Sabtu, 30 April 2011

Tato Medis tidak untuk Gaya-gayaan




img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Selama ini tato diketahui sebagai salah satu bentuk seni untuk mengekspresikan sesuatu. Tapi kini tato juga bisa digunakan untuk kepentingan medis yang dikenal dengan medical tattoo.

Tato merupakan bentuk seni yang melekat selamanya di tubuh, hingga kini belum ada satupun teknik yang dapat menghilangkan tato dengan sempurna. Meskipun belum ada kasus seseorang sakit serius akibat menato, tapi ada risiko infeksi jika alat yang digunakan tidak steril atau tintanya mengandung bahan berbahaya.

Namun tato yang digunakan dalam bidang medis memiliki tujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit atau memperbaiki penampilan seseorang, meskipun kadang harus dilakukan pada daerah yang sulit.

Tato yang digunakan dalam bidang medis bukan bertujuan untuk memenuhi hasrat seseorang yang ingin memiliki tato di tubuhnya, tapi merupakan metode pengobatan penyakit dengan tujuan dan aturan yang berbeda.

Jenis tato ini terutama di praktikkan dalam bidang terapi kanker radiasi. Umumnya pengobatan untuk kanker berlangsung lama yaitu selama beberapa bulan dan daerah yang akan diradiasi ini akan ditandai dengan tato.

Metode ini merupakan yang terbaik dan bisa diandalkan untuk menandai daerah yang terkena atau terinfeksi dan sedang diobati, sehingga para dokter tidak perlu menelusuri keseluruhan daerah tubuh serta membantu para ahli onkologi untuk mengikuti jalur pengobatan yang tepat.

Selain itu juga ada tato medis yang digunakan untuk tujuan rekonstruksi atau dikenal sebagai medical micropigmentation, yaitu suatu perawatan yang mana menanamkan pigmen di kulit.

Jenis tato medis ini digunakan untuk beberapa tujuan seperti dikutip dari Dermaticians.co.uk, Rabu (2/2/2011) yaitu:
  1. Untuk menyamarkan jaringan parut yang timbul akibat luka bakar atau trauma.
  2. Melakukan tato celah bibir untuk mengembalikkan dan menyeimbangkan operasi bibir selanjutnya.
  3. Pasien yang menjalani operasi payudara dan membutuhkan perbaikan area puting yang kompleks.
  4. Untuk mengatasi rambut rontok atau alopecia.

Tato untuk keperluan rekonstruksi ini biasanya diikuti dengan perawatan setelah operasi untuk membantu memulihkan penampilan kulitnya yang hilang atau rusak menjadi lebih baik. Namun tinta yang digunakan untuk jenis tato ini umumnya akan bekerja lebih baik pada orang yang memiliki kulit lebih gelap.

Tato untuk kepentingan medis ini akan dilakukan oleh para ahli yang mana sebelumnya telah melakukan konsultasi untuk menentukan kondisi pasien seperti karakteristik kulit dan juga gaya hidupnya.

Yang Terjadi Pada Tato Setelah Bertahun-tahun Menempel di Tubuh





img
(Foto: thinkstock)
London, Keputusan untuk membuat tato sebaiknya sudah dipikirkan secara matang, karena bentuk seni masih sangat sulit untuk dihilangkan. Lalu apa yang terjadi jika tato ini sudah menempel bertahun-tahun di tubuh?

Tato merupakan salah satu bentuk seni yang akan menempel seumur hidup di tubuh seseorang. Sebuah studi baru mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa bentuk dari tato ini akan memburuk seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Ian Eames, seorang peneliti mekanika fluida dari University College London telah menciptakan suatu model matematik yang bisa digunakan untuk memprediksi gerakan partikel tinta tato dari waktu ke waktu dan memberikan ide yang lebih baik dalam mendesainnya.

"Tato sangat populer di seluruh dunia, penelitian ini memberikan ide tentang bagaimana gambar yang dipilihnya bisa terlihat baik selama beberapa tahun," ujar Eames, seperti dikutip dari ABC.net.au, Jumat (29/4/2011).

"Jenis kulit, usia, ukuran tato, paparan sinar matahari dan jenis tinta yang digunakan bisa mempengaruhi bagaimana tato menyebar dari waktu ke waktu," ungkap Eames.

Eames menuturkan setelah bertahun-tahun menempel di tubuh maka tato akan:

1. Tinta tato umumnya terbuat dari suspensi partikel yang larut dalam air seperti merkuri, kadmium, timah dan besi yang disuntikkan di bawah kulit untuk membentuk suatu gambar dengan menggunakan jarum. Seiring waktu dan bertambahnya usia, maka partikel dari tinta ini akan menyebar.

2. Detail kecil dari tato akan hilang pertama kali, lalu detail yang lebih tebal mulai terpengaruh.

Meskipun awalnya tato terlihat bagus dan bisa dimengerti maknanya, tapi setelah 15 tahun mungkin gambar yang terlihat akan berbeda dan bisa jadi lebih sulit dimengerti maknanya.

3. Setelah bertahun-tahun warnanya bisa memudar atau muncul garis-garis patahan dari gambar tersebut, serta gambar tato akan terlihat aneh ketika memasuki usia 50-an tahun akibat sudah munculnya kerutan di kulit.

4. Efek samping lain yang bisa muncul dari pembuatan tato adalah adanya risiko infeksi seperti penggunaan jarum yang tidak steril atau kandungan zat-zat berbahaya dari tinta yang dipakai.

Perempuan Sedang Masa Gairah Tinggi





img
foto: Thinkstock
Jakarta, Masa subur pada perempuan dihitung kurang lebih 14 hari sebelum mendapatkan menstruasi. Bagi pasangannya yang mungkin tidak tahu kapan menstruasinya, bisa juga memperkirakan masa subur berdasarkan adanya perubahan sikap dan perilaku.

Tanda-tanda seorang perempuan sedang berada dalam masa subur antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth.com, Jumat (29/4/2011).

1. Dandanan lebih menor
Sebuah penelitian di University of California Los Angelesmenunjukkan, perempuan cenderung lebih memperhatikan penampilan saat berada dalam masa subur. Tidak selalu menor atau berlebihan, tetapi pasti lebih menarik dibandingkan hari-hari biasa.

Dalam penelitian tersebut, para ahli menunjukkan beberapa foto perempuan yang tidak diberi keterangan apapun kepada sejumlah responden laki-laki. Responden cenderung lebih tertarik pada foto-foto perempuan yang diambil saat sedang dalam masa subur.

2. Suara lebih nyaring
Tanda-tanda lain yang bisa dipakai untuk memperkirakan masa subur seorang perempuan adalah perubahan nada dasar saat berbicara. Kondisi hormonal menyebabkan getaran pada pita suara meningkat, sehingga terdengar lebih nyaring dibanding hari biasa.

Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian pada tahun 2008, yang dilakukan terhadap 69 perempuan dewasa. Peneliti mengumpulkan sampel suara pada masa subur dan waktu lainnya, lalu menganalisis spektrum suaranya dengan spektrometer akustik.

3. Busana lebih terbuka
Penelitian di University of Texas mengungkap perempuan pada masa subur cenderung memilih busana yang lebih terbuka untuk menghadiri acara tertentu, misalnya kondangan atau pesta. Kecenderungan ini diyakini berhubungan dengan naluri untuk memikat pasangan.

Dalam penelitian tersebut, para ahli meminta sejumlah partisipan perempuan untuk memilih desain busana yang diinginkan seandainya diajak pergi ke pesta. Partisipan yang ketika itu sedang dalam masa subur, cederung memilih rok mini sebagai bawahannya.

4. Lebih agresif
Perempuan yang sedang subur cenderung lebih berani merespons perilaku lawan jenis, misalnya saat diajak 'melantai' dalam sebuah pesta dansa. Jika biasanya menolak atau ogah-ogahan, pada masa subur ajakan berdansa lebih besar peluangnya untuk diterima.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh Nicolas Gueguen dariUniversite de Bretagne, Prancis. Dalam penelitian tersebut, Gueguen melibatkan sejumlah pria dan wanita yang rata-rata masih berusia 20-an tahun.

5. Menarik diri dari ayahnya
Jika anak perempuan tiba-tiba malas mengangkat telepon dari ayahnya, bisa jadi itu menandakan bahwa si anak sedang subur. Kecenderungan ini biasanya tidak disadari, bahkan ketika si anak tidak sedang berantem atau punya masalah pribadi dengan ayahnya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science akhir tahun lalu menunjukkan, pada masa subur anak perempuan juga lebih sering menghubungi ibunya. Jika pad ahari biasa jarang menelepon, pada masa subur bisa 4 kali lebih sering menelepon.

Malam Pertama Tak Selamanya Menyakitkan




img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Hubungan seksual saat malam pertama identik menyakitkan bagi kaum perempuan. Tapi ternyata seks malam pertama tidak selamanya sakit jika teknik yang dilakukan tepat.

Umumnya rasa sakit yang muncul pada malam pertama dipengaruhi oleh seberapa banyak cairan lubrikasi yang dihasilkan dan seberapa tegang hymen (selaput dara) dari perempuan tersebut saat berhubungan seks.

"Intinya kan hanya masalah siap atau tidak siap dan terangsang atau tidak terangsang saja. Kalau wanita sudah siap dan terangsang, pasti tidak akan sakit," ujar Pakar andrologi dan seksolog, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS dalam tulisannya di detikHealth yang dikutip Jumat (29/4/2011).

Prof Wimpie menuturkan rasa sakit tersebut bisa dicegah jika laki-laki tidak tergesa-gesa dalam melakukan penetrasi. Serta selaput dara yang robek tidak selamanya ditandai dengan pendarahan.

Ketika seorang perempuan terangsang maka aliran darah akan mengalir dengan cepat dan lancar. Kondisi ini menyebabkan seluruh pembuluh darahnya melebar termasuk di bagian vagina. Pelebaran inilah yang menentukan tegang atau tidaknya selaput dara.

"Justru yang bagus itu nggak sakit atau tidak berdarah. Wanita bisa saja tidak berdarah saat terjadi penetrasi dan selaput daranya robek, karena artinya si pria sudah bisa merangsang wanita dengan baik," jelas dokter yang mendapatkan gelar seksolog dari University of Washington, Amerika Serikat tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Dr Andri Wanananda, MD dalam konsultasinya di detikHealth mengatakan bahwa pendarahan pada hubungan seks malam pertama tergantung pada elastisitas selaput dara, bila sangat elastis tidak terjadi perdarahan.

Rasa nyeri yang muncul pada saat malam pertama bisa diakibatkan oleh kurangnya pelumasan sehingga bibir atau dinding vagina mengalami luka karena bergesekan dengan penis.

Untuk itu sebaiknya pasangan melakukan 'foreplay' (pemanasan) yang cukup pada malam pertama hingga lubrikasi yang terjadi banyak dan bisa mencegah perdarahan akibat robeknya selaput darasehingga tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri.

Saat Putri Kecil Mulai Penasaran dengan Payudaranya





img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Pada remaja putri, pembesaran payudara menjadi tanda awal dimulainya masa pubertas. Saat inilah banyak pertanyaan seputar payudara yang ingin diketahui dan bikin penasaran. Apa saja yang bikin penasaran?

Awal pubertas pada anak perempuan secara umum terjadi pada rentang usia 8 hingga 13 tahun. dr Aditya Suryansyah Semendawai, Sp.A, dalam artikel detikHealth menjelaskan bahwa tanda awal pubertas pada anak perempuan adalah perubahan pada payudara.

"Payudara akan terlihat mulai membesar, seperti bukit kecil dengan puting susu (areola) melebar. Kemudian diikuti dengan pertumbuhan rambut pubis, bau badan, jerawat, percepatan tinggi dan berat badan," jelas dr Aditya yang merupakan spesialis anak di RSAB Harapan Kita.

Saat terjadi perubahan pada payudara, seringkali remaja perempuan ingin mengetahui banyak hal tentang organ sensitifnya.

Beberapa pertanyaan seputar payudara yang membuat banyak penasaran remaja, seperti dilansir Livestrong, Jumat (29/4/2011):

1. Mengapa payudara perempuan membesar?
Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan payudara pada perempuan, yaitu gizi dan genetika. Pertumbuhan payudara akan dimulai saat memasuki masa pubertas. Hormon pubertas yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari memainkan peranan penting.

Salah satu tanda awal dimulainya masa pubertas adalah pembesaran payudara sebagai akibat dari peningkatan produksi estrogen yang dirangsang oleh hormon pituitari.

Selama hormon estrogen terus dirilis pada tubuh perempuan, maka payudara akan terus tumbuh dan atau mempertahankan benatuknya. Payudara juga dapat sedikit membesar pada wanita yang minum pil KB atau pil pengganti estroge setelah menopause. Saat kehamilan payudara juga membesar akibat kenaikan sekresi estrogen.

Anak laki-laki juga sering mengalami pembesaran payudara pada tahap awal pubertas, tetapi biasanya payudara akan mencel setelah satu atau dua tahun.

2. Kapan payudara perempuan mulai tumbuh?
Pada masa pubertas, anak-anak perempuan sering bertanya mengapa payudara temannya sudah mulai membesar sedangkan ia belum. Pembesaran payudara merupakan awal dari masa pubertas, umumnya pada rentang usia 8 hingga 13 tahun.

Awal pubertas masing-masing anak berbeda bergantung pada banyak faktor, antara lain genetik, nutrisi, aktivitas, tingkat hormon dan kondisi kesehatan seperti stres dll.

3. Berapa besar ukuran payudara yang normal?
Ukuran payudara setiap perempuan berbeda-beda. Dari segi kesehatan, tidak ada standar untuk ukuran payudara.

Besar kecilnya payudara bergantung banyak hal, antara lain riwayat keluarga, usia, naik turunnya berat badan, sejarah kehamilan dan menyusui, ketebalan dan elastisitas kulit payudara, tingkat hormonal pada payudara dan menopause.

4. Apakah remaja putri bisa menderita kanker payudara?
Ya, meskipun jarang sekali terjadi selama masa remaja. Risiko kanker payudara paling besar pada perempuan dengan usia diatas 40 tahun atau lebih.

5. Jika payudara ibu dan kakak kecil, apakah payudaraku juga kecil?
Besar kecilnya ukuran payudara memang bisa dipengaruhi oleh riwayat keluarga. Tapi beberapa profesional kesehatan menjelaskan, selain genetik masih banyak hal yang bisa mempengaruhi besar kecilnya payudara.